Musrenbang Metro Pusat, Salah Satu Topiknya Pencegahan Banjir dengan Kolam Retensi

Share This :

Kota Metro – Musyarawah Rencana Pembangunan (musrenbang) dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kecamatan Metro Pusat Tahun Anggaran 2024 diselenggarakan di Gedung Nuwo Budayo, Selasa (27/02/2024).

Wali Kota Metro,Wahdi Siradjuddin yang hadir membuka musrenbang, mengajak unsur pemerintahan desa atau kelurahan agar dapat memanfaatkan musrenbang dalam menyampaikan aspirasi-aspirasi masyarakat.

Dirinya juga mengatakan bahwa, keseimbangan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan kota.

“Sudah diterangkan oleh Camat Metro Pusat bahwa salah satu unsur dalam pembangunan kota membutuhkan kesetaraan dan keseimbangan. Penyelenggaraan pemerintahan mulai dari perencanaan, pelaksanaan tentu harus sesuai dengan aturan,” ucap Wahdi.

Wahdi juga menyampaikan ada beberapa catatan penting untuk Kecamatan Metro Pusat ini.

“Realisasi anggaran kecamatan Metro Pusat sudah 100 persen. sebagai catatan pembayaran PBB nya terendah diantara 5 kecamatan itu perlu dievaluasi,”

“Bukan hanya masalah titik NJOP saja,karena di tahun 2019 kita juga sudah bersama sama DPRD akan kita bahas lebih lanjut. tapi yang paling utama bahwa kita adalah pemerintah yang Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) nya sudah digital,” papar Wahdi.

Wali Kota Metro ini juga mengatakan bahwa kepadatan penduduk di suatu wilayah akan berdampak kepada lingkungan, dan beberapa titik drainase di wilayah tersebut menjadi perhatian.

Sementara itu, Camat Metro Pusat Yahya Rachmat menjelaskan langkah yang diambil Pemkot Metro dalam penanganan banjir, salah satunya di Kelurahan Hadimulyo Barat.

“Pemerintah sedang mengupayakan lahan yang ada di belakang Metro Garden itu untuk ditukar dengan tanah Pemda yang ada di Yosomulyo, Jadi itu adalah salah satu cara untuk mengurangi banjir,” kata Yahya.

Dirinya juga sangat berharap sekali kepada pihak luar karena Pemkot Metro sudah siap tinggal menunggu pihak luar apakah mau atau tidaknya.

“Karena yang ada sekarang kan untuk resapan tapi saat ini kondisinya ditimbun makanya kalau bisa itu jangan digunakan itu untuk kolam retensi saja untuk wilayah tersebut. (Red/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *